Logo - Hers ProtextLogo - Hers Protext
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Produk
  • Kalender Menstruasi
  • Jurnal MinSie
  • Tanya MinSie
  • Kontak
  • cloud-1cloud-1
    cloud-1cloud-1
    Featured image
    Kategori Article/ Event:

    Mengenal Vaginitis, Infeksi Area Kewanitaan yang Wajib Kamu Waspadai

    Mengenal Vaginitis, Infeksi Area Kewanitaan yang Wajib Kamu Waspadai

    Suka merasa nggak nyaman di area kewanitaan? Sering merasakan gatal, keputihan nggak wajar, atau terasa perih saat buang air kecil? Bisa jadi itu tanda vaginitis, bestie. Belakangan ini, vaginitis jadi salah satu kondisi yang cukup sering dialami perempuan, terutama yang telah aktif secara seksual atau punya kebiasaan kurang menjaga kebersihan area intim.

    Yuk, kenali lebih dalam soal vaginitis, dari gejalanya sampai cara mengatasinya. Soalnya, makin cepat kamu tahu, makin cepat juga kamu bisa menjaga kesehatan organ kewanitaanmu.

    Apa Itu Vaginitis?

    Vaginitis adalah peradangan atau infeksi pada vagina yang menyebabkan gejala seperti gatal, keputihan abnormal, nyeri saat buang air kecil, bahkan kadang nyeri saat berhubungan seksual. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih sering menyerang perempuan usia subur.

    Penyebab Vaginitis Bisa dari Mana?

    Penyebab vaginitis cukup beragam, bestie. Ini dia beberapa faktor yang paling sering terjadi:

    1. Infeksi Jamur (Candida)

    Ini penyebab paling umum. Biasanya muncul saat keseimbangan bakteri baik dan jamur di vagina terganggu, misalnya karena stres, antibiotik, atau sistem imun yang lemah.

    2. Bacterial Vaginosis

    Terjadi saat bakteri jahat lebih banyak dibanding bakteri baik di vagina. Biasanya ditandai dengan keputihan berbau amis yang cukup menyengat.

    3. Trikomoniasis

    Penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh parasit. Bisa menimbulkan keputihan berwarna kehijauan dan rasa gatal yang hebat.

    4. Iritasi dari Produk

    Vagina kamu bisa iritasi kalau terpapar bahan kimia dari sabun wangi, tisu basah, pembalut dengan parfum, atau cairan pembersih kewanitaan yang nggak cocok.

    5. Penurunan Hormon Estrogen

    Biasanya terjadi setelah menopause atau saat menyusui. Dinding vagina jadi lebih tipis dan kering, bikin lebih rentan iritasi dan infeksi.

    Artikel Lainnya: Mens Nggak Teratur? PCOS, Bukan Ya? Baca Yuk!

    Gejala Vaginitis yang Perlu Kamu Waspadai

    Setiap perempuan bisa mengalami gejala berbeda, tergantung penyebabnya. Tapi secara umum, gejala vaginitis meliputi:

    • Keputihan berubah warna atau berbau tidak sedap
    • Gatal atau iritasi di area vagina
    • Rasa panas atau perih saat buang air kecil
    • Nyeri saat berhubungan seksual
    • Muncul bercak darah ringan di luar masa haid

    Kalau kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, jangan abaikan ya, bestie!

    Cara Mengatasi Vaginitis

    Cara terbaik untuk mengatasi vaginitis tergantung pada penyebabnya. Biasanya dokter akan memberikan:

    • Obat antijamur untuk infeksi jamur
    • Antibiotik untuk infeksi bakteri atau parasit
    • Krim estrogen jika vaginitis disebabkan oleh rendahnya kadar hormon

    Yang paling penting: jangan sembarangan beli obat sendiri ya, bestie! Selalu konsultasi dulu ke dokter supaya penanganannya tepat.

    Vaginitis Bisa Dicegah, Kok!

    Tenang, vaginitis bisa dicegah asal  kamu tahu cara jaga kesehatan area intim, ini beberapa tips yang harus kamu lakukan:

    • Ganti pembalut secara rutin saat haid
    • Hindari sabun atau pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi
    • Pakai celana dalam berbahan katun dan nggak terlalu ketat
    • Jangan membersihkan vagina dengan douching
    • Setelah buang air, bersihkan dari depan ke belakang

    Artikel Lainnya: Jangan Sepelekan Klamidia! Ini Fakta Klamidia yang Wajib Kamu Tahu

    Risiko dan Komplikasi Jika Dibiarkan

    Kalau dibiarkan, vaginitis bisa menimbulkan komplikasi seperti:

    • Infeksi menyebar ke organ reproduksi bagian atas
    • Peningkatan risiko infeksi menular seksual
    • Gangguan kesuburan
    • Rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas sehari-hari

    Kapan Harus ke Dokter?

    Segera ke dokter kalau:

    • Gejala tidak hilang dalam beberapa hari
    • Keputihan berubah warna, bau, atau tekstur
    • Ada nyeri hebat atau demam
    • Kamu sedang hamil dan mengalami keputihan tidak normal

    Ingat, lebih baik mencegah dan segera periksa daripada menunda dan makin parah, ya bestie!

    Nah gimana bestie? Sudah lebih tercerahkan kan mengenai penyakit yang satu ini. Karena vaginitis adalah kondisi yang bisa menyerang siapa saja, kamu wajib tahu cara pencegahan dan mengatasinya. Kenali gejala vaginitis, tahu penyebab vaginitis, dan cari cara mengatasi vaginitis dengan benar supaya area kewanitaanmu tetap sehat dan nyaman.

    Untuk perlindungan harian yang alami dan aman untuk organ kewanitaanmu, kamu bisa pilih pembalut Hers Protex Naturals Daun Sirih. Dengan kandungan ekstrak daun sirih alami, pembalut ini bantu melawan bakteri penyebab bau dan iritasi, sehingga area intim kamu tetap bersih, segar dan sehat sepanjang hari!

    Yuk, bestie, sehat bareng Hers Protex!


    Sumber: 

    Artikel NHS UK. Vaginitis. Diakses Juni 2025

    Artikel Mayo Clinic. Vaginitis Symptoms & Causes. Diakses Juni 2025 

    i