




- Jadi, Selaput Dara Itu Apa Sih?
- Mitos vs Fakta Soal Selaput Dara
- Mitos: Selaput dara pasti robek saat pertama kali berhubungan.
- Mitos: Kalau nggak berdarah, berarti bukan “perawan”.
- Mitos: Selaput dara bisa diperiksa buat tahu keperawanan.
- Mitos: Cuma hubungan seksual yang bisa merobek selaput dara.
- Mitos: Semua perempuan pasti punya selaput dara.
Kupas Tuntas Soal Selaput Dara, Biar Nggak Salah Paham
Kupas Tuntas Soal Selaput Dara, Biar Nggak Salah Paham
Selaput dara sering kali menjadi topik yang dibicarakan dalam masyarakat. Nggak jarang, ada anggapan-anggapan tertentu yang melekat padanya. Padahal, dari sudut pandang medis, hymen atau selaput dara hanyalah bagian kecil dari tubuh perempuan yang sebenarnya tidak memiliki fungsi biologis yang signifikan dan tidak seharusnya dimaknai secara berlebihan.
Di artikel ini, kita bahas bareng-bareng yuk, apa sih sebenarnya selaput dara itu? Apa fungsinya, bentuknya seperti apa, dan benarkah bisa jadi “tanda” sesuatu? Let’s break the myths and get the facts, bestie!
Jadi, Selaput Dara Itu Apa Sih?
Selaput dara, atau hymen dalam istilah medis mengenai lapisan jaringan tipis yang terletak sekitar 1–2 cm dari bukaan vagina. Secara ilmiah, selaput dara terdiri dari jaringan ikat yang fleksibel dan memiliki pembuluh darah kecil. Tapi bukan seperti tirai penutup, karena sebagian besar selaput dara sudah memiliki lubang alami sejak lahir.
Fungsi biologisnya? Sampai sekarang, belum ada bukti medis yang menyebutkan bahwa selaput dara punya peran penting dalam sistem reproduksi. Beberapa teori lama menyebut selaput dara mungkin sempat berfungsi sebagai perlindungan dari infeksi saat bayi masih dalam kandungan, tapi ini belum terbukti secara pasti.
Hal yang paling penting untuk kamu tahu, bestie: bentuk, ketebalan, dan elastisitas selaput dara berbeda-beda pada tiap perempuan.
Beberapa bentuk umum selaput dara antara lain:
- Annular (seperti cincin, lubang di tengah)
- Crescentic (bulan sabit)
- Cribriform (berlubang-lubang kecil)
- Septate (ada jaringan seperti sekat di tengah)
- Imperforate (tidak berlubang, jarang dan perlu tindakan medis)
Dan yes, ada juga perempuan yang nggak punya selaput dara sejak lahir, dan itu sepenuhnya normal.
Selain itu, karena sifatnya yang elastis, selaput dara bisa meregang tanpa robek, terutama kalau tubuh dalam kondisi rileks. Bahkan, banyak perempuan yang sudah aktif secara seksual tetap punya selaput dara yang utuh. Sebaliknya, ada juga yang robek tanpa aktivitas seksual namun karena aktivitas seperti:
- Naik sepeda
- Senam atau split
- Jatuh atau cedera
- Pemeriksaan medis tertentu
Artikel Lainnya: Mengenal Fimbriae Bagian Kecil tapi Sangat Penting di Sistem Reproduksi Perempuan
Mitos vs Fakta Soal Selaput Dara
Yuk, kita bedah beberapa mitos populer yang sering bikin salah paham!
-
Mitos: Selaput dara pasti robek saat pertama kali berhubungan.
Fakta: Nggak selalu. Bisa tetap utuh karena elastis, atau malah sudah robek duluan karena aktivitas fisik.
-
Mitos: Kalau nggak berdarah, berarti bukan “perawan”.
Fakta: Berdarah atau nggak itu tergantung kondisi tubuh tiap orang. Banyak perempuan yang nggak berdarah, dan itu normal.
-
Mitos: Selaput dara bisa diperiksa buat tahu keperawanan.
Fakta: Nope! WHO bahkan menyatakan bahwa “tes keperawanan” itu nggak ilmiah, nggak etis, dan melanggar hak asasi manusia.
-
Mitos: Cuma hubungan seksual yang bisa merobek selaput dara.
Fakta: Banyak banget aktivitas lain yang bisa menyebabkan perubahan atau robekan pada selaput dara.
-
Mitos: Semua perempuan pasti punya selaput dara.
Fakta: Nggak juga. Ada yang dari lahir nggak punya dan itu bukan masalah medis.
Sebagai perempuan, kamu punya hak penuh untuk mengenal tubuhmu sendiri tanpa rasa takut, malu, atau dibayangi standar yang nggak adil. Edukasi soal tubuh bukan hal tabu, justru bentuk kita menyayangi diri sendiri. Semakin kamu tahu, semakin kamu bisa berdiri tegak tanpa mudah terpengaruh mitos atau tekanan sosial.
Karena itu selain memahami tubuh, kamu juga dukungan dari Hers Protex untuk menjaga kebersihannya dengan cara yang lembut dan aman. Terutama di area kewanitaan, apalagi saat menstruasi.
Nah, kamu bisa andalkan pembalut Hers Protex Naturals Daun Sirih. Pembalut ini mengandung ekstrak daun sirih alami sebagai natural antibacterial agent yang bantu menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga area kewanitaan tetap kering, bebas lembab, dan nggak iritasi. Dengan permukaan breathable yang nyaman, cocok banget buat kulit sensitif dan kamu yang aktif seharian.
Bestie, kamu nggak harus memenuhi ekspektasi siapa pun. Kamu hanya perlu mengenal dan merawat tubuhmu dengan penuh kasih sayang. Mulai dari informasi yang benar, sampai produk yang tepat.
Yuk, sayangi dirimu dan gunakan Hers Protex Naturals Daun Sirih sebagai teman nyamanmu setiap hari!
Artikel Cleveland Clinic. Hymen: Overview, Function & Anatomy. Diakses Mei 2025.
Artikel Webmd. What to Know about the Hymen. Diakses Mei 2025.

