




- Kapan Keputihan Kuning Masih Dianggap Normal?
- Kapan Harus Waspada?
- Penyebab Keputihan Berwarna Kuning dan Cara Mengatasinya
- 1. Bacterial Vaginosis (BV)
- Ciri-ciri Bacterial Vaginosis (BV):
- Cara mengatasi Bacterial Vaginosis (BV):
- 2. Trikomoniasis
- Ciri-ciri Trikomoniasis:
- Cara mengatasi Trikomoniasis:
- Antibiotik oral (metronidazole atau tinidazole), biasanya cukup dengan satu dosis.
- 3. Klamidia dan Gonore
- Ciri-ciri Klamidia dan Gonore:
- Cara mengatasi Klamidia dan Gonore:
- 4. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
- Ciri-ciri Infeksi Jamur (Kandidiasis):
- Cara mengatasi Infeksi Jamur (Kandidiasis):
- 5. Servisitis akibat virus
- Ciri-ciri Servisitis akibat virus:
- Cara mengatasi Servisitis akibat virus:
- 6. Penyakit Radang Panggul (PID)
- Cara mengatasi Penyakit Radang Panggul (PID):
- 7. Perubahan Hormon atau Masa Subur
- 8. Iritasi dari Produk Tertentu
- Ciri-ciri Iritasi dari Produk Tertentu:
- Cara mengatasi Iritasi dari Produk Tertentu:
- Kapan Bestie Harus ke Dokter?
- 1. Keputihan berwarna kuning pekat dan berbau menyengat
- 2. Demam tinggi yang datang bersamaan dengan keputihan
- 3. Nyeri hebat di perut bagian bawah atau panggul
- 4. Perdarahan di luar jadwal haid
Keputihan Berwarna Kuning, Normal atau Berbahaya? Ini Cara Bedainnya
Keputihan Berwarna Kuning, Normal atau Berbahaya? Ini Cara Bedainnya
Bestie, kamu pernah nggak merasa keputihanmu terlihat sedikit berbeda dari biasanya? Ada saat di mana warnanya berubah menjadi agak kekuningan bahkan kuning pekat? Nah, perubahan warna pada keputihan sebenarnya bukan hal sepele, karena itu bisa jadi tanda bahwa tubuhmu sedang mengalami sesuatu.
Keputihan adalah bagian alami dari sistem reproduksi kita, tapi saat warnanya berubah, terutama menjadi lebih kuning, itu bisa menunjukkan adanya perubahan hormon, infeksi ringan, atau kondisi tertentu yang perlu lebih diperhatikan.
Itulah kenapa penting banget untuk lebih aware terhadap perubahan ini. Yuk, kenali lebih jauh apakah keputihan kuning itu normal, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya supaya kamu bisa tetap nyaman dan tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kapan Keputihan Kuning Masih Dianggap Normal?
Keputihan bisa berubah warna karena fluktuasi hormon, terutama menjelang menstruasi atau di awal kehamilan. Kalau keputihanmu :
- Warna kuning muda atau krem
- Tidak berbau
- Tidak disertai rasa gatal atau nyeri
Itu masih tergolong normal ya bestie dan biasanya akan kembali seperti biasa tanpa perlu penanganan khusus.
Kapan Harus Waspada?
Nah kamu harus waspada dan lebih memperhatikan jika keputihanmu berwarna:
- Kuning pekat atau kehijauan
- Berbau amis atau tidak sedap
- Disertai gatal, nyeri saat buang air kecil, atau perih saat berhubungan
Maka bisa jadi itu tanda adanya infeksi dan kamu perlu segera konsultasi ke dokter.
Penyebab Keputihan Berwarna Kuning dan Cara Mengatasinya
1. Bacterial Vaginosis (BV)
Kondisi ini terjadi saat keseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina terganggu.
Ciri-ciri Bacterial Vaginosis (BV):
- Keputihan bisa kekuningan atau kehijauan
- Bau amis seperti ikan
- Kadang disertai rasa gatal
Cara mengatasi Bacterial Vaginosis (BV):
Perlu pengobatan antibiotik seperti metronidazole, dalam bentuk oral atau gel vagina. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan.
2. Trikomoniasis
Infeksi menular seksual (IMS) akibat parasit Trichomonas vaginalis.
Ciri-ciri Trikomoniasis:
- Keputihan kekuningan, bisa berbusa dan berbau
- Gatal atau rasa terbakar di vagina
- Sering tidak bergejala di awal
Cara mengatasi Trikomoniasis:
Antibiotik oral (metronidazole atau tinidazole), biasanya cukup dengan satu dosis.
Artikel Lainnya: Jangan Sepelekan Klamidia! Ini Fakta Klamidia yang Wajib Kamu Tahu
3. Klamidia dan Gonore
Keduanya adalah IMS (Infeksi menular seksual) yang umum terjadi, dan bisa menyebabkan komplikasi jika tidak diobati.
Ciri-ciri Klamidia dan Gonore:
- Keputihan kuning, putih, atau kehijauan
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri perut bagian bawah
Cara mengatasi Klamidia dan Gonore:
Klamydia diobati dengan azithromycin atau doxycycline. Gonore biasanya dengan suntikan ceftriaxone.
4. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Umumnya disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Ciri-ciri Infeksi Jamur (Kandidiasis):
- Keputihan kuning atau putih kental seperti susu
- Gatal, nyeri, dan kemerahan di area kewanitaan
Cara mengatasi Infeksi Jamur (Kandidiasis):
Obat antijamur seperti miconazole atau clotrimazole, bisa berupa krim atau tablet vagina.
5. Servisitis akibat virus
Peradangan pada leher rahim, bisa karena infeksi virus seperti HPV, herpes, atau CMV.
Ciri-ciri Servisitis akibat virus:
- Keputihan kuning atau kehijauan
- Nyeri panggul, bau tak sedap
- Kadang disertai sariawan genital (herpes)
Cara mengatasi Servisitis akibat virus:
Tergantung penyebabnya, bisa antibiotik atau obat antivirus seperti acyclovir.
6. Penyakit Radang Panggul (PID)
Komplikasi dari IMS yang menyerang organ reproduksi bagian dalam.
Ciri-ciri Penyakit Radang Panggul (PID):
- Keputihan berbau dan banyak
- Demam, nyeri perut bawah
- Perdarahan di luar haid
Cara mengatasi Penyakit Radang Panggul (PID):
Kombinasi antibiotik sesuai anjuran dokter.
Artikel Lainnya: Mengenal Amenore, Kondisi Saat Menstruasi Tak Terjadi
7. Perubahan Hormon atau Masa Subur
Keputihan berwarna kuning muda dan tidak berbau, biasa muncul saat ovulasi atau kehamilan awal. Ini masih tergolong normal.
8. Iritasi dari Produk Tertentu
Sabun wangi, pelumas, pantyliner, hingga deterjen bisa menyebabkan iritasi atau alergi.
Ciri-ciri Iritasi dari Produk Tertentu:
- Keputihan encer kekuningan
- Gatal atau panas ringan
- Merah di sekitar vulva
Cara mengatasi Iritasi dari Produk Tertentu:
Hentikan pemakaian produk yang memicu reaksi. Bila tidak membaik, konsultasi ke dokter.
Kapan Bestie Harus ke Dokter?
Walau beberapa kasus keputihan berwarna kuning bisa tergolong normal, kamu tetap perlu waspada dan segera periksa ke tenaga medis jika mengalami gejala berikut:
1. Keputihan berwarna kuning pekat dan berbau menyengat
Jika keputihan berubah menjadi kuning tua, kehijauan, disertai bau amis atau tidak sedap seperti bau busuk, ini bisa jadi tanda adanya infeksi bakteri atau infeksi menular seksual.
2. Demam tinggi yang datang bersamaan dengan keputihan
Demam di atas 38°C yang terjadi bersamaan dengan perubahan keputihan bisa menandakan infeksi yang telah menyebar.
3. Nyeri hebat di perut bagian bawah atau panggul
Nyeri yang terasa menusuk, tidak mereda, atau makin parah di bagian bawah perut bisa menjadi tanda peradangan organ reproduksi bagian dalam.
4. Perdarahan di luar jadwal haid
Jika kamu mengalami bercak darah atau perdarahan di luar siklus menstruasi yang normal, terutama jika disertai keputihan yang tidak biasa, ini bisa jadi sinyal gangguan hormon, infeksi, atau bahkan kondisi lain yang lebih serius seperti polip atau masalah di serviks.
Jangan tunda untuk berkonsultasi, karena deteksi dini akan membantu mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan tubuhmu secara keseluruhan.
Nah bestie, merawat area kewanitaan bukan hanya soal saat menstruasi saja, tapi juga penting dilakukan setiap hari, terutama saat kamu sedang mengalami keputihan.
Kebersihan dan kenyamanan jadi dua hal utama yang nggak boleh dikompromi, apalagi kalau kamu punya aktivitas padat seharian. Salah satu cara simpel untuk mendukung perawatan harian kamu adalah dengan memilih pembalut yang tepat.
Untuk itu agar kebersihan organ kewanitaan terjaga setiap waktu, gunakan Hers Protex Naturals Daun Sirih, pembalut yang bisa kamu andalkan untuk berikan kebersihan dari manfaat alami ekstrak daun sirih. Dengan panjang 23,5 cm dan sayap yang menjaga pembalut tidak bergeser. Pembalut berbahan natural ini juga, mampu mencegah pertumbuhan bakteri, menjaga area kewanitaan tetap kering, tidak lembab, bebas iritasi, dan pastinya tetap segar.
Yuk jaga kebersihan organ kewanitaan dengan pilihan pembalut berbahan alami seperti Hers Protex Naturals Daun Sirih!
Sumber:
Artikel Very Well Health. Yellow Discharge. Diakses Mei 2025.
Artikel Lets Get Checked. Yellow Discharge You Should Worry About. Diakses Mei 2025.

